https://docs.google.com/spreadsheets/d/1aW20GqZrzDWdRdU1b0W1vT6qQcrKaELlKGKaYnmD6hw/edit?usp=sharing
Rabu, 11 April 2018
Rabu, 28 Maret 2018
Gelombang Berdiri pada Medium Terbatas
Gelombang Berdiri pada Medium
Terbatas
Gelombang berdiri
merupakan suatu pola gelombang yang terbentuk pada suatu medium ketika
gelombang datang dengan frekuensi sumber getar tertentu menghasilkan gelombang
pantul yang saling mempengaruhi atau berinterferensi dengan gelombang
datanganya. Akibatnya, pada titik tertentu, pada medium tersebut muncul suatu
bentuk gelombang yang berhenti atau seolah olah tidak bergerak. Gelombang
berdiri pada hakekatnya bukanlah jenis gelombang tersendiri, tetapi merupakan
suatu fenomena interferensi gelombang serta superposisi antar gelombang datang
dan gelombang pantul pada suatu medium. (Efrizon, 2008)
Sebagai contoh,
gelombang longitudinal dalam kolom udara seruling atau gelombang transversal
dalam senar gitar masing-masing terjebak pada suatu daerah yang terbatas, yaitu
sebatas ukuran alatnya. Artinya, rambatan yang terjadi, terpaksa bolak balik
dari ujung yang satu, ke ujung yang lain. Gelombang serta pantulannya, sudah
tentu dihasilkan oleh sumber yang sama, sehingga kedua gelombang ini bertemu,
terjadilah superposisi yang menghasilkan gelombang berdiri. Sebagai awal
bahasan, tinjau sebuah seruling yang kedua ujungnya terbuka atau pipa organa
terbuka. Bila seruling ditiup, ujungnya akan merupakan batas medium yang
membatasi udara di luar, dengan udara di dalam seruling. Didalam seruling,
gelombang dipaksa merambat secara satu dimensi. Padahal begitu keluar dari
seruling, rambatannya menjadi bebas ke segala arah ( tiga dimensi). Secara
fisis, rambatan di luar dan didalam
seruling beda impedansinya. Pemaksaan yang terjadi di dalam seruling
menunjukkan impedansi rambatan gelombang bunyi di dalam seruling jauh lebih
besar dibandingkan dengan impedansi diluarnya. Perbedaan tersebut,
mengakibatkan gelombang yang merambat ke ujung seruling dipantulkan kembali ke
dalam, dan bertemu dengan gelombang yang merambat ke ujung tadi. Oleh karena
itu, pemantulan terjadi dari mediumnyang berimpedansi besar ke medium yang
berimpedansi kecil.
Perhitungan gelombang berdiri pada medium terbatas dapat dilihat pada file di bawah ini:
Penentuan Nilai Resistor Berdasarkan Gelang Warna
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Resistor termasuk salah satu komponen pasif elektronika. Satuan suatu resistor dalam SI di sebut Ohm yang dilambangkan dengan Omega (Ω). Simbol resistor yang sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Simbol Resistor
sumber: https://skemaku.com/simbol-resistor-yang-terdapat-pada-rangkaian-elektronika
Salah satu cara untuk menghitung besarnya nilai resistor adalah dengan menggunakan gelang warna yang terdapat pada tubuh resistor. Mengukur besarnya nilai resistor berdasarkan gelang warna dapat dilihat pada video di bawah ini:
Selasa, 27 Maret 2018
Elektronika Digital : Sistem Bilangan
ELEKTRONIKA DIGITAL: SISTEM BILANGAN
A. Elektronika Digital
Elektronika
merupakan cabang ilmu pengetahuan fisika yang terdapat pada pembahasan
elektromagnet (listrik magnet) (Nuryantini & Mahen, 2015, hal. 2) . Pengambilan dasar
nama elektronika sendiri dikaitkan dengan pembelajaran pada elektronika hanya
terfokus pada listrik dengan tegangan dan arus yang rendah sedangkan untuk arus
yang tinggi bidang yang mempelajari secara khusus adalah teknik elektro. Secara
garis besar, pembahasan dalam elektronika dapat diklarifikasikan menjadi dua
kelompok besar yaitu elektronika analog dan digital. Secara etimologis
perbedaan dari analog dan digital adalah
1) analog identik dengan pekerjaan manual oleh tangan manusia sedangkan
digital erat dengan angka-angka dan bilangan yang mengerjakan kerja tertentu (KBBI Offline) , 2) analog lebih
mengarah pada komponen fisik sedangkan digital identik dengan sistem virtual,
3) sistem analog memiliki variabel-variabel yang tidak terbatas sedangkan
sistem digital memiliki variabel dengan jumlah yang tetap dan nilai-nilai yang
terpisah (Yulkifli, 2014) .
B. Keuntungan Sistem Digital
Pengembangan sistem digital sebagai perangkat yang
dibutuhkan dalam kehidupan tidak semerta-merta atas keinginan dari para
inovator saja dengan hal-hal baru. Lebih jauh dari itu dikarenakan sistem
digital memberikan keuntungan tersendiri dari penggunaannya diantaranya
sebagaimana yang dikutip dari Joachim Rodrigues (2011) :
1.
Kemampuan
mereproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat
2.
Mempunyai
reliabilitas yang lebih baik (noise lebih rendah akibat
imunitas yang lebih baik)
imunitas yang lebih baik)
3.
Mudah di disain, tidak memerlukan kemampuan
matematika khusus
untuk memvisualisasikan sifat-sifat rangkaian digital yang
sederhana
untuk memvisualisasikan sifat-sifat rangkaian digital yang
sederhana
4.
Fleksibilitas
dan fungsionalitas yang lebih baik
5.
Kemampuan
pemrograman yang lebih mudah
6.
Lebih
cepat (debug IC complete complex digital dapat memproduksi
sebuah keluaran lebih cepat dari 2 nano detik)
sebuah keluaran lebih cepat dari 2 nano detik)
7.
Ekonomis
jika dilihat dari segi biaya IC yang akan menjadi rendah
akibat pengulangan dan produksi massal dari integrasi jutaan
elemen logika digital pada sebuah chip miniatur tunggal.
akibat pengulangan dan produksi massal dari integrasi jutaan
elemen logika digital pada sebuah chip miniatur tunggal.
8.
Mampu
mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
9.
Penggunaan
yang berulang-ulang terhadap informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
10. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke
dalam
berbagai bentuk.
berbagai bentuk.
11. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar
dan
mengirimkannya secara interaktif.
C. Sistem Bilangan
Sistem bilangan merupakan salah satu bentuk dari sistem teknologi digital. Secara umum teknologi digital yang diaplikasikan berbentuk voltage tinggi (high) dan tegangan rendah (low). Tegangan tinggi ditandai dengan simbol bilangan 1 dan untuk tegangan rendah ditandai dengan bilangan 0 (Sunarto, 1998). Sistem bilangan terdiri dari beberaoa pembahasan yaitu sistem bilangan desimal yang memiliki orde 10, bilangan biner yang memiliki orde 2, bilangan oktal yang memiliki orde 8 dan bilangan hexal yang memiliki basis 16.
mengirimkannya secara interaktif.
C. Sistem Bilangan
Sistem bilangan merupakan salah satu bentuk dari sistem teknologi digital. Secara umum teknologi digital yang diaplikasikan berbentuk voltage tinggi (high) dan tegangan rendah (low). Tegangan tinggi ditandai dengan simbol bilangan 1 dan untuk tegangan rendah ditandai dengan bilangan 0 (Sunarto, 1998). Sistem bilangan terdiri dari beberaoa pembahasan yaitu sistem bilangan desimal yang memiliki orde 10, bilangan biner yang memiliki orde 2, bilangan oktal yang memiliki orde 8 dan bilangan hexal yang memiliki basis 16.
Penjelasan tentang materi sistem bilangan dapat dilihat pada meteri di bawah ini:
Contoh aplikasi penggunaan stem digital seperti pada gambar 1.